PERAIRAN DARAT (HIDROSFER, DANAU, RAWA dan AIR TANAH)
Hidrosfer
Memang bumi tempat tinggal kita ini merupakan salah satu planet dalam
sistem tata surya yang sebagian besar permukaannya tertutup oleh
air. Hampir tiga perempat permukaan bumi tertutup oleh air, baik air yang ada
di darat maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permuka an bumi
kita ini disebut hidrosfer. Nah sekali lagi Anda ingat yang dimaksud dengan
hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi. Lapisan air yang menutupi
permukaan bumi membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es,
awan, uap dan lain-lain. Air yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk
padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air (
laut), dan berbentuk gas (seperti awan dan uap di udara/atmosfer). Perlu juga
Anda ketahui bahwa jumlah air di bumi ini tetap, akibat adanya sinar matahari
terjadi siklus (daur) air.
Proses terjadinya siklus air dapat Anda pelajari melalui uraian berikut:
a. Siklus air kecil
Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut/lautan
menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena
perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5°C). Dengan
demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses
kondensasi (pengembunan).Penguapan Hujan Awan Uap air berubah men jadi
butir-butir air terkumpul menjadi awan atau mendung dan akhirnya jatuh ke
permukaan laut /lautan sebagai hujan.
b. Siklus air sedang
Uap air yang berasal dari laut / lautan di tiup angin bergerak sampai
di atas daratan bergabung dengan uap air yang berasal dari sungai, danau,
tumbuh-tumbuhan dan benda-benda lainnya. Setelah mencapai ketinggian tertentu
uap air berkondensasi membentuk butir-butir air terkumpul menjadi awan dan jatuh di atas
daratan sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di daratan mengalir kembali ke laut
melalui sungai, permukaan tanah dan melalui resapan di dalam tanah.
c. Siklus air besar
Uap air yang berasal dari lautan setelah sampai di atas daratan karena
dibawa angin bergabung dengan uap air yang berasal dari danau,sungai, awa,
tumbuh-tumbuhan dan benda benda lain.. Uap yang telah bergabung tersebut tidak
saja berkondensasi bahkan membeku, menjadi awan yang terdiri dari
kristal-kristal es. Kristal-kriatal es turun ke daratan sebagai salju, salju
men cair dan mengalir sebagai gletser kemudian akhirnya kembali lagi ke
laut.
Holtzman memberikan gambaran siklus air secara keseluruhan sebagai
berikut: akibat pemanas an oleh sinar matahari air yang ada di laut, sungai,
danau, rawa dan benda-benda lainnya meng uap membubung ke angkasa. Setelah
mencapai ketinggian tertentu (karena pengaruh suhu) uap air berubah
menjadi awan atau titik-titik air. Awan turun ke permukaan bumi berupa hujan.
Sebagian air hujan turun di permukaan laut dan sebagian lainnya turun di atas
daratan. Air hujan yang turun di darat sebagian disimpan menjadi air tanah dan
sebagian lagi mengalir kembali ke laut melalui sungai.
2. Pengertian Perairan Darat, Jenis dan Persebarannya.
Sekarang coba perhatikan air sumur, air pompa, air sungai, air empang,
air danau, air rawa yang ada di sekitar rumah Anda. Air-air tersebut termasuk
dalam bentang perairan darat. Perairan darat adalah semua bentuk perairan
yang terdapat di darat. Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata
air, air yang mengalir di permukaan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih
rendah membentuk sungai, danau, rawa dan lain-lain yang memiliki suatu pola
aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS). Dari penjelasan di atas
tentunya Anda paham bukan, bahwa air sumur, air sungai, rawa, danau, empang dan
sejenisnya termasuk jenis perairan darat.
Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari oleh suatu
ilmu yang disebut hidrologi.
a. Danau
Air yang mengisi danau biasanya air tawar, contohnya Danau Toba di
Sumatera Utara, Danau Poso di Sulawesi Tengah, dan Riam Kanan di Kalimantan
Selatan. Selain air tawar ada juga danau yang airnya asin (memiliki kadar garam
tinggi) seperti Danau Kaspia, Danau Laut Mati, Danau Laut Aral, Great Salt dan
lain-lain. Mengapa ada danau yang airnya asin? Hal ini terjadi karena di danau
terjadi penguapan yang sangat tinggi. Di samping itu air yang masuk ke danau
tersebut biasanya tidak berpelepasan atau tidak mengalir lagi ke tempat lain.
Berdasarkan proses kejadiannya danau dibedakan menjadi 6 macam yaitu
danau: Tektonik, Vulkanik, Tektono-Vulkanik, Karst, Glasial dan Waduk atau
Bendungan.
1) Danau Tektonik, yaitu danau yang terjadi akibat adanya peristiwa
tektonik seperti gempa. Akibat gempa terjadi proses patahan (fault) pada
permukaan tanah. Permukaan tanah yang patah mengalami pemerosotan atau ambles
(subsidence) dan menjadi cekung. Selanjutnya bagian yang cekung karena ambles
tersebut terisi air dan terbentuklah danau. Danau jenis ini contohnya danau
Poso, danau Tempe, danau Tondano, dan danau Towuti di Sulawesi. Danau
Singkarak, danau Maninjau, dan danau Takengon di Sumatera.
2) Danau Vulkanik atau danau Kawah, yaitu danau yang terdapat pada
kawah lubang kepunden bekas letusan gunung berapi. Ketika gunung meletus batuan
yang menutup kawasan kepunden rontok dan meninggalkan bekas lubang di sana.
Ketika terjadi hujan lubang tersebut terisi air dan membentuk sebuah danau.
Contoh danau jenis ini ialah danau Kelimutu di Flores, Kawah Bromo,
danau gunung Lamongan di Jawa Timur, danau Batur di Bali danau Kerinci di
Sumatera Barat serta Kawah gunung Kelud.
3) Danau Tektono-Vulkanik, yaitu danau yang terjadi akibat proses
gabungan antara proses vulkanik dengan proses tektonik. Ketika gunung berapi
meletus, sebagian tanah / batuan yang menutupi gunung patah dan merosot
membentuk cekungan. Selanjutnya cekungan tersebut terisi air dan terbentuklah
danau. Contoh danau jenis ini adalah danau Toba di Sumatera Utara.
4) Danau Karst. Danau jenis ini disebut juga Doline, yaitu danau yang
terdapat di daerah berbatu kapur. Danau jenis ini terjadi akibat adanya erosi
atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi mem bentuk cekungan dan cekungan terisi
air sehingga terbentuklah danau.
5) Danau Glasial, danau yang terjadi karena adanya erosi gletser.
Pencairan es akibat erosi mengisi cekungan-cekungan yang dilewati sehingga
terbentuk danau. Contoh danau jenis ini terdapat di perbatasan antara Amerika
dengan Kanada yaitu danau Superior, danau Michigan dan danau Ontario.
6) Waduk atau Bendungan, adalah danau yang sengaja dibuat oleh manusia.
Pembuatan waduk biasanya berkaitan dengan kepentingan pengadaan listrik tenaga
air, perikanan, pertanian dan rekreasi. Contoh danau jenis ini misalnya
Saguling, Citarum dan Jatiluhur di Jawa Barat, Riam Kanan dan Riam Kiri di
Kalimantan Selatan, Rawa Pening, Kedung Ombo dan Gajah Mungkur di Jawa Tengah.
b. Rawa
Pernahkah Anda melihat/menyaksikan rawa, atau barangkali di sekitar
tempat tinggal Anda terdapat rawa. Daerah rawa banyak kita temukan di pantai
timur pulau Sumatera dan pantai selatan pulau Kalimantan. Secara ringkas dapat
dikatakan bahwa: Rawa atau paya-paya adalah daerah rendah yang selalu tergenang
air. Air yang menggenangi rawa bisa berupa air hujan, air sungai maupun dari
sumber mata air tanah.
Ada dua jenis rawa yaitu:
1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian, dan
2) Rawa yang airnya selalu mengalami pergantian.
Rawa jenis pertama tidak memiliki pintu pelepasan air sehingga airnya selalu
tergenang. Sedang kan rawa jenis kedua memiliki pintu pelepasan air sehingga
airnya berganti. Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian memiliki ciri-ciri
sebagai berikut:
1) Airnya asam atau payau, berwarna merah, kurang bagus untuk mengairi
tanaman dan tidak dapat dijadikan air minum. Kadar keasaman air
(pH) mencapai 4,5.
2) Karena airnya asam, maka tidak banyak organisme (hewan maupun
tumbuhtumbuhan) yang hidup.
3) Pada bagian dasar rawa umumnya tertutup gambut yang tebal.
Sedangkan rawa yang airnya mengalami pergantian memiliki ciri-ciri yang
sebaliknya yaitu:
1) Airnya tidak terlalu asam.
2) Banyak organisme yang hidup seperti cacing tanah, ikan serta
tumbuh-tumbuhan rawa seperti eceng gondok, pohon rumbia dan lain-lain.
3) Dapat diolah menjadi lahan pertanian.
Keberadaan rawa banyak manfaatnya bagi kehidupan kita, manfaat rawa
bagi kehidupan kita antara lain:
1) Tumbuhan rawa seperti eceng gondok dapat dijadikan bahan baku
pembuatan biogas dan barang-barang kerajinan anyaman seperti tas, dompet,
hiasan dinding dan lain-lain,
2) Dapat dijadikan daerah pertanian pasang surut,
3) Sebagai lahan untuk usaha perikanan darat, dan
4) Dapat dikembangkan menjadi daerah wisata.
Rawa merupakan salah satu ekosistem perairan darat yang harus kita jaga
kelestariannya. Untuk menjaga kelestarian rawa dapat ditempuh beberapa cara
antara lain:
1) Tidak sembarangan menebangi pohon-pohon atau tumbuh-tumbuhan yang
tumbuh di rawa.
1) Tidak membuang limbah ke rawa, karena dapat membahayakan kehidupan
organisme di dalamnya.
c. Air Tanah
Pernahkah Anda perhatikan air yang Anda minum setiap hari, dari manakah
air tersebut di peroleh ? Kalau jawaban Anda dari air tanah, maka jawaban Anda
betul. Di sekitar kita (di permukaan tanah), dapat kita saksikan adanya air
sumur, sungai, danau, rawa dan lain-lain. Sebenarnya di bawah permukaan tanah
terdapat kumpulan air yang mempersatukan kumpulan air yang ada di permukaan.
Kumpulan air inilah yang disebut air tanah. Jadi benar jika Anda mengatakan
bahwa air yang kita minum serta kita gunakan untuk berbagai keperluan
sehari-hari adalah air tanah. Pengambilan air tanah dapat dilakukan dengan
menimba, memompa atau mengalirkan air dari sebuah mata air.
Dimanakah air tanah berada? Air tanah berada pada pori-pori dan celah-celah
batuan. Kalau Anda memperhatikan permukaan air sumur, maka akan Anda lihat
bahwa dalamnya permukaan air sumur di berbagai tempat tidak sama. Ada daerah
tertentu misalnya di daerah pantai atau di pinggir sungai, mungkin cukup
menggali 2 meter kita telah memperoleh air tanah, tetapi di daerah gunung
mungkin kita perlu menggali hingga kedalaman nya mencapai 10 atau 15 meter
untuk memperoleh air tanah. Perbedaan ini disebabkan oleh per bedaan topografi.
Perbedaan jenis tanah juga mempengaruhi kedalaman permukaan air tanah.
Contohnya di daerah gurun kedalamannya bisa mencapai 50 meter atau lebih,
sehingga jarang tumbuh-tumbuhan yang hidup di situ karena akar tumbuhan tidak
mampu menjangkau permukaan air. Penyebab lainnya adalah faktor musim. Pada
musim kemarau permukaan air tanah akan lebih dalam jika dibandingkan pada musim
penghujan.
Ada bermacam-macam jenis air tanah.
1) Menurut letaknya, air tanah dapat dibedakan menjadi dua, yaitu air
tanah permukaan (Freatik) dan air tanah dalam.
a) Air tanah permukaan (Freatik) adalah air tanah yang terdapat di atas
lapisan tanah / batuan yang tidak tembus air (impermeable). Air yang ada di
sumursumur, sungai, danau dan rawa termasuk jenis ini.
b) Air tanah dalam, adalah air tanah yang terdapat di bawah lapisan
tanah/ batuan yang tidak tembus air (impermeable). Untuk memperoleh air tanah
jenis ini harus dilakukan pengeboran. Sumur bor atau artesis merupakan salah
satu contoh sumur yang airnya berasal dari air tanah dalam.
2) Menurut asalnya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah yang
berasal dari atmosfer (angkasa) dan air tanah yang berasal dari dalam perut
bumi.
a) Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water, yaitu
air tanah ber asal dari hujan dan pencairan salju.
b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya air tanah turbir
(yaitu air tanah yang ter simp an di dalam batuan sedimen) dan air tanah
juvenil yaitu air tanah yang naik dari magma bila gas-gasnya dibebaskan melalui
mata air panas.
Ada 4 wilayah air tanah yaitu:
1) Wilayah yang masih terpengaruh udara. Pada bagian teratas dari
permukaan bumi terdapat lapisan tanah yang mengandung air. Karena pengaruh gaya
berat (gravitasi), air di wilayah ini akan bebas bergerak ke bawah.
Tumbuh-tumbuhan memanfaatkan air pada lapisan ini untuk menopang kelangsungan
hidupnya.
2) Wilayah jenuh air. Wilayah inilah yang disebut dengan wilayah
kedalaman sumur. Kedalaman wilayah ini tergantung pada topografi, jenis tanah
dan musim.
3) Wilayah kapiler udara. Wilayah ini merupakan peralihan antara
wilayah terpengaruh udara dengan wilayah jenuh air. Air tanahnya diperoleh dari
proses kapilerisasi (perembesan naik) dari wilayah jenuh air.
4) Wilayah air dalam. Wilayah ini berisikan air yang terdapat di bawah
tanah/batuan yang tidak tembus air.
SUNGAI, DAERAH ALIRAN SUNGAI dan PEMANFAATAN PERAIRAN DARAT
1. Sungai dan Jenis-jenisnya
Sungai adalah bagian permukaan bumi yang letaknya lebih rendah dari
tanah di sekitarnya dan menjadi tempat mengalirnya air tawar menuju ke laut,
danau, rawa atau ke sungai yang lain.
Sungai merupakan tempat mengalirnya air tawar. Air yang mengalir lewat
sungai bisa berasal dari air hujan, bisa berasal dari mata air
atau bisa juga berasal dari es yang mengalir (Gletser). Ke mana air itu
mengalir? Air mengalir bisa ke laut, ke danau, ke rawa, ke sungai lain dan bisa
juga ke sawah-sawah.
Ada bermacam-macam jenis sungai. Berdasarkan sumber airnya sungai
dibedakan menjadi tiga macam yaitu: sungai hujan, sungai gletser dan sungai
campuran.
1) Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau
sumber mata air. Contohnya adalah sungai-sungai yang ada di pulau Jawa dan Nusa
Tenggara.
2) Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan
es.Contoh sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja
(ansich) boleh dikatakan tidak ada, namun pada bagian hulu sungai Gangga di
India (yang berhulu di Peg.Himalaya) dan hulu sungai Phein di Jerman (yang
berhulu di Pegunungan Alpen) dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai
ini.
3) Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es
(gletser), dari hujan, dan dari sumber mata air. Contoh sungai jenis ini adalah
sungai Digul dan sungai Mamberamo di Papua (Irian Jaya).
Berdasarkan debit airnya (volume airnya), sungai dibedakan menjadi 4
macam yaitu sungai per manen, sungai periodik, sungai episodik, dan sungai
ephemeral.
- Sungai Permanen, adalah sungai yang debit airnya sepanjang tahun relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan, Barito dan Mahakam di Kalimantan. Sungai Musi, Batanghari dan Indragiri di Sumatera.
- Sungai Periodik, adalah sungai yang pada waktu musim hujan airnya banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya kecil. Contoh sungai jenis ini banyak terdapat di pulau Jawa misalnya sungai Bengawan Solo, dan sungai Opak di Jawa Tengah. Sungai Progo dan sungai Code di Daerah Istimewa Yogyakarta serta sungai Brantas di Jawa Timur.
- Sungai Episodik, adalah sungai yang pada musim kemarau airnya kering dan pada musim hujan airnya banyak. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kalada di pulau Sumba.
- Sungai Ephemeral, adalah sungai yang ada airnya hanya pada saat musim hujan. Pada hakekatnya sungai jenis ini hampir sama dengan jenis episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu banyak.
Berdasarkan asal kejadiannya (genetikanya) sungai dibedakan menjadi 5
jenis yaitu sungai konsekuen, sungai subsekuen, sungai obsekuen, sungai
resekuen dan sungai insekuen.
a. Sungai Konsekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti arah
lereng awal.
b. Sungai Subsekuen atau strike valley adalah sungai yang aliran airnya
mengikut strike batuan.
c. Sungai Obsekuen, adalah sungai yang aliran airnya berlawanan arah
dengan sungai konsekuen atau berlawanan arah dengan kemiringan lapisan batuan
serta bermuara di sungai subsekuen.
d. Sungai Resekuen, adalah sungai yang airnya mengalir mengikuti
arahkemiringan lapisan batuan dan bermuara di sungai subsekuen.
e. Sungai Insekuen, adalah sungai yang mengalir tanpa dikontrol oleh
litolo mau pun struktur geologi.
Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu
sungai anteseden dan sungai sungai superposed.
- Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran airnya walau pun ada struktur geologi (batuan) yang melintang.Hal ini terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang merintanginya.
- Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.
Berdasarkan pola alirannya sungai dibedakan menjadi 6 macam yaitu
radial, dendritik, trellis , rektanguler , dan pinate :
- Radial atau menjari, jenis ini dibedakan menjadi dua yaitu:
- Radial sentrifugal, adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan pusatnya. Pola aliran ini terdapat di daerah gunung yang berbentuk kerucut.
- Radial sentripetal, adalah pola aliran yang mengumpul menuju ke pusat. Pola ini terdapat di daerah basin (cekungan).
- Dendritik, adalah pola aliran yang tidak teratur. Pola alirannya seperti pohon, di mana sungai induk memperoleh aliran dari anak sungainya. Jenis ini biasanya terdapat di daerah datar atau daerah dataran pantai.
- Trellis, adalah pola aliran yang menyirip seperti daun.
- Rektangular, adalah pola aliran yang membentuk sudut siku-siku atau hampir siku-siku 90°.
- Pinate, adalah pola aliran di mana muara-muara anak sungainya membentuk sudut lancip.
- Anular, adalah pola aliran sungai yang membentuk lingkaran.
2. Bagian-bagian Sungai dan Ciri-cirinya
Bagian-bagian dari sungai bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu bagian
hulu, bagian tengah dan bagian hilir.
- Bagian Hulu Bagian hulu memiliki ciri-ciri: arusnya deras, daya erosinya besar, arah Erosinya (terutama bagian dasar sungai) vertikal. Palung sungai berbentuk V dan lerengnya cembung (convecs), kadang-kadang terdapat air terjun atau jeram dan tidak terjadi pengendapan.
- Bagian Tengah Bagian tengah mempunyai ciri-ciri: arusnya tidak begitu deras, daya
erosinya mulai berkurang, arah erosi ke bagian dasar dan samping
(vertikal da horizonal )
palung sungai berbentuk U (konkaf), mulai terjadi pengendapan
(sedimentasi)
dan sering terjadi meander yaitu kelokan sungai yang mencapai
180° atau lebih.
- Bagian Hilir Bagian hilir memiliki ciri-ciri: arusnya tenang, daya erosi kecil dengan arah ke samping (horizontal), banyak terjadi pengendapan, di bagian muara kadang-kadang terjadi delta serta palungnya lebar.
3. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah Aliran Sungai sering disebut dengan Drainage Area, atau Rivers
basin atau Watershed.
DAS adalah daerah yang berada di sekitar sungai, apabila terjadi turun
hujan di daerah tersebut, airnya mengalir ke sungai yang bersangkutan.
Dengan demikian kita dapat menyimpulkan bahwa DAS merupakan daerah di
sekitar sungai tempat air hujan tertampung dan tempat di mana air hujan
dialirkan ke sungai tersebut. DAS dibedakan menjadi dua yaitu DAS gemuk dan DAS
kurus
- DAS gemuk, yaitu suatu DAS yang luas sehingga memiliki daya tampung air yang besar. Sungai dengan DAS seperti ini, airnya cenderung meluap bila di bagian hulu terjadi hujan deras.
- DAS kurus, yaitu DAS yang relatif tidak luas sehingga daya tampung airnya kecil. Sungai dengan DAS semacam ini luapan airnya tidak begitu hebat ketika bagian hulunya terjadi hujan lebat.
Sebagai tempat penampungan air hujan DAS harus kita jaga
kelestariannya. Cara menjaga kelestarian DAS antara lain tidak menggunduli
hutan/tanaman-tanaman di areal DAS. Cara lainnya yaitu tidak mendirikan
bangunan di areal DAS sebagai tempat pemukiman atau keperluan lainnya.
Kerusakan DAS dapat terlihat dari adanya tanda-tanda yang berupa:
- Lingkungan DAS semakin bertambah gundul, dan
- Di sekitar DAS menjadi tempat pemukiman penduduk yang padat.
Selain itu gejala alam yang akan terjadi bila DAS rusak adalah:
- air sungai meluap, sering terjadi banjir,
- akan terbentuk delta sungai, dan
- dataran pantai (tempat bermuaranya sungai) bertambah luas.
4. Pemanfaatan Perairan Darat
Perairan darat antara lain dapat kita manfaatkan untuk kepentingan
sumber air minum,sumber tenaga, irigasi, perikanan darat, transportasi, bahan
baku industri, rekreasi dan olahraga air.
- Air Minum Air yang kita minum sehari-hari baik yang berasal dari air sumur, air PAM, air danau atau sungai dan lain-lain merupakan bagian dari perairan darat.
- Sumber tenaga (energy) Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sumber tenaga, misalnya untuk pembangkit listrik tenaga air dan sebagai sarana transportasi.
- Irigasi Perairan darat dapat kita manfaatkan sebagai sarana irigasi. Dengan demikian kita dapat melakukan berbagai usaha pertanian dan perkebunan.
- Perikanan Darat Berbagai usaha produksi perikanan darat (seperti ikan mas, lele, belut, nila dan lainlain) dapat kita jalankan berkat adanya sistem perairan darat. Majunya usaha perikanan darat di samping meningkatkan penghasilan juga meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
- Sarana Transportasi Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana transportasi. Contohnya banyak sungai-sungai di pulau Kalimantan dan Sumatera yang dimanfaatkan sebagai sarana transportasi.
- Bahan baku industri Pemanfaatan air sebagai bahan baku industri misalnya dalam memproduksi listrik tenaga air. Contoh lainnya PT. Inalum di Sumatera Utara memanfaatkan air sungai Asahan dalam proses produksi aluminiumnya.
- Rekreasi Waduk-waduk, rawa, danau ataupun sumber-sumber air panas merupakan tempat yang dapat kita jadikan sebagai sarana rekreasi yang menarik.
- Olah raga air Sistem perairan darat dapat dimanfaatkan sebagai sarana olah raga seperti renang, selam, kano dan lain-lain.
PERAIRAN LAUT (JENIS LAUT, KEDALAMAN LAUT, GERAKAN AIR LAUT dan MINERAL
LAUT)
1. Jenis Laut
Ada beberapa jenis laut, menurut cara terjadinya kita mengenal adanya
laut Transgresi,laut Ingresi dan laut Regresi.
- Laut Transgresi (laut yang meluas), terjadi karena adanya perubahan permukaan laut secara positif (secara meluas). Perubahan permukaan ini terjadi karena naiknya permukaan air laut atau daratannya yang turun, sehingga bagian-bagian daratan yang rendah tergenang air laut. Perubahan ini terjadi pada zaman es. Contoh laut jenis ini adalah laut Jawa, laut Arafuru dan laut Utara.
- Laut Ingresi, adalah laut yang terjadi karena adanya penurunan tanah di dasar laut. Oleh karena itu laut ini juga sering disebut laut tanah turun. Penurunan tanah di dasar laut akan membentuk lubuk laut dan palung laut. Lubuk laut atau basin adalah penurunan di dasar laut yang berbentuk bulat. Contohnya lubuk Sulu, lubuk Sulawesi, lubuk Banda dan lubuk Karibia. Sedangkan Palung Laut atau trog adalah penurunan di dasar laut yang bentuknya memanjang. Contohnya palung Mindanau yang dalamnya 1.085 m, palung Sunda yang dalamnya 7.450 m, palung Jepang yang dalamnya 9.433 m serta palung Mariana yang dalamnya 10.683 m (terdalam di dunia).
- Laut Regresi, adalah laut yang menyempit. Penyempitan terjadi karena adanya pengendapan oleh batuan (pasir, lumpur dan lain-lain) yang dibawa oleh sungaisungai yang bermuara di laut tersebut. Penyempitan laut banyak terjadi di pantai utara pulau Jawa.
Menurut letaknya, laut dibedakan menjadi tiga yaitu laut tepi, laut
pertengahan dan laut
pedalaman.
a. Laut tepi (laut pinggir), adalah laut yang terletak di tepi
benua (kontinen) dan seolaholah terpisah dari samudera luas oleh daratan
pulau-pulau atau jazirah. Contohnya : laut Cina Selatan dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan kepulauan
Filipina.
b. Laut pertengahan, adalah laut yang terletak di antara
benua-benua. Lautnya dalam dan mempunyai gugusan pulau-pulau. Contohnya
laut Tengah di antara benua Afrika-Asia dan Eropa, laut Es Utara di antara
benua Asia dengan Amerika dan lain-lain.
c. Laut pedalaman, adalah laut-laut yang hampir seluruhnya
dikelilingi oleh daratan. Contohnya laut Kaspia, laut Hitam dan laut Mati.
Berdasarkan kedalamannya laut dibedakan menjadi 4 wilayah (zona) yaitu: zona
Lithoral, zona Neritic, zona Bathyal dan zona Abysal.
- Zona Lithoral, adalah wilayah pantai atau pesisir atau shore. Di wilayah ini pada saat air pasang tergenang air dan pada saat air laut surut berubah menjadi daratan. Oleh karena itu wilayah ini sering juga disebut wilayah pasang-surut.
- Zona Neritic (wilayah laut dangkal), yaitu dari batas wilayah pasang surut hingga kedalaman 150 m. Pada zona ini masih dapat ditembus oleh sinar matahari sehingga pada wilayah ini paling banyak terdapat berbagai jenis kehidupan baik hewan maupun tumbuh-tumbuhan. Contohnya laut Jawa, laut Natuna, selat Malaka dan laut-laut di sekitar kepulauan Riau.
- Zona Bathyal (wilayah laut dalam), adalah wilayah laut yang memiliki kedalaman antara 150 m hingga 1800 m. Wilayah ini tidak dapat tertembus sinar matahari, oleh karena itu kehidupan organismenya tidak sebanyak yang terdapat di wilayah Neritic.
- Zone Abyssal (wilayah laut sangat dalam), yaitu wilayah laut yang memiliki kedalaman di atas 1800 m. Di wilayah ini suhunya sangat dingin dan tidak ada tumbuh-tumbuhan. Jenis hewan yang dapat hidup di wilayah ini sangat terbatas.
2. Cara Mengukur Kedalaman Laut
Ada dua cara yang dapat ditempuh untuk mengukur kedalaman laut yaitu
dengan menggunakan teknik bandul timah hitam (dradloading) dan teknik Gema duga
atau Echo Sounder atau Echoloading.
a. Teknik Bandul Timah Hitam (dradloading) Teknik ini ditempuh dengan menggunakan tali
panjang yang ujungnya diikat dengan bandul timah sebagai pemberat. Dari sebuah
kapal tali diturunkan hingga bandul menyentuh dasar laut. Selanjutnya panjang
tali diukur dan itulah kedalaman laut. Cara ini sebenarnya tidak begitu
tepat karena tali tidak bisa tegak lurus akibat pengaruh arus laut. Di samping
itu kadang-kadang bandul tidak sampai ke dasar laut karena tersangkut karang.
Cara ini juga memerlukan waktu lama. Namun demikian cara ini memiliki kelebihan
yaitu dapat mengetahui jenis batuan di dasar laut, suhu dan juga mengetahui
apakah di dasar laut masih terdapat organisme yang bisa hidup.
b. Gema duga atau Echo Sounder atau Echoloading Penggunaan teknik ini didasarkan pada hukum
fisika tentang perambatan dan peantulan bunyi dalam air. Isyarat bunyi yang
dikeluarkan dari sebuah peralatan yang dipasang di dasar kapal memiliki
kecepatan merambat rata-rata 1600 meter per detik sampai membentur dasar laut.
Setelah membentur dasar laut bunyi dipantulkan dalam bentuk gema dan ditangkap
melalui sebuah peralatan yang juga dipasang di dasar kapal. Jarak waktu yang
diperlukan untuk perambatan dan pemantulan dapat diterjemahkan sebagai
kedalaman laut. Cara ini dianggap lebih praktis, cepat dan akurat. Namun kita
tidak dapat memperoleh informasi tentang suhu, jenis batuan dan tanda-tanda
kehidupan di dasar laut. Rumus untuk mencari kedalaman laut melalui teknik gema
duga adalah sebagai berikut: : d = x V x t 1 di mana d = kedalaman
laut, V = kecepatan suara dalam laut dan t = waktu Jadi misalnya
diketahui waktu yang diperlukan untuk perambatan bolak-balik (t) ada 4 detik
dan kecepatan suara dalam laut (V) = 1600 m/detik, maka kedalaman laut dapat
dihitung sebagai berikut: d = 12 x 1600 m x 4 d = 1
2 x 6400 m = 3200 Jadi kedalaman laut adalah 3200 m.
3. Gerakan Air Laut
Ada tiga hal yang akan kita bahas sehubungan dengan gerakan air laut
ini yaitu arus laut, gelombang laut dan pasang surut air laut.
a. Arus Laut Arus laut atau sea current adalah gerakan massa air laut dari satu
tempat ke tempat lain baik secara vertikal maupun secara horizontal
Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus bawah.
Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan arus
bawah adalah arus yang ber gerak di bawah permukaan laut. Menurutsuhu nya kita
meng enal adanya arus panas dan arus dingin. Arus panas adalah arus yang bila
suhu nya lebih panas dari daerah yang dilalui. Sedang kan arus dingin adalah
arus yang suhunya lebih dingin dari daerah yang dilaluinya.
b. Gelombang Laut Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling umum
dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya gelombang
laut sebagai berikut: Jika ada dua massa benda yang berbeda kerapatannya (densitasnya)
bergesekan satu sama lain, maka pada bidang geraknya akan terbentuk
gelombang. Gelombang terjadi karena beberapa sebab, antara lain:
Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di
permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.
Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi
hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan membentuk
gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan arah datangnya
gelombang.
Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar
laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya getaran/
pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan biasanya besar
dan sering disebut dengan gelombang “tsunami”. Contohnya ketika gunung Krakatau
meletus pada tahun 1883, menyebabkan terjadinya gelombang tsunami yang banyak
menimbulkan banyak kerugian.
Dapat dikatakan arus merupakan derasnya aliran air laut, baik aliran naik
turun (vertikal) maupun aliran mendatar (horizontal). Sedangkan gelombang
merupakan gerakan naik turunnya air laut. Tititk tertinggi pada gerakan naik
disebut puncak gelombang sedangkan titik terendah pada gerak an menurun disebut
lembah gelombang.
c. Pasang Surut (Ocean Tide)
Pasang naik dan pasang surut merupakan bentuk gerakan air laut yang
terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi. Hal ini
didasarkan pada hukum Newton yang berbunyi:Dua benda akan terjadi saling tarik
menarik dengan kekuatan yang berbanding terbalik dengan pangkat dua jaraknya.
Berdasarkan hukum tersebut berarti makin besar/jauh jaraknya makin kecil daya
tariknya. Karena jarak dari bumi ke matahari lebih jauh dari pada ke jarak
bulan, maka pasang surut permukaan air laut lebih banyak dipengaruhi oleh
bulan. Ada dua macam pasang surut.
1) Pasang Purnama, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan pasang
surut tertinggi (besar). Pasang besar terjadi pada tanggal 1 (berdasarkan
kalender bulan) dan pada tanggal 14 (saat bulan purnama). Pada kedua tanggal
tersebut posisi Bumi – Bulan – Matahari berada satu garis (konjungsi) sehingga
kekuatan gaya tarik bulan dan matahari berkumpul menjadi satu menarik permukaan
bumi. Permukaan bumi yang menghadap ke bulan mengalami pasang naik besar.
Sedangkan permukaan bumi yang tidak menghadap ke bulan mengalami pasang surut
besar.
2) Pasang Perbani, ialah peristiwa terjadinya pasang naik dan psang
surut terendah (kecil). Pasang kecil terjadi pada tanggal 7 dan 21 kalender
bulan. Pada kedua tanggal tersebut posisi M a t a h a r i – B u l a n – B
u m i membentuk sudut 90°. Gaya tarik Bulan dan Matahari terhadap Bumi
berlawanan arah sehingga kekuatannya menjadi berkurang (saling melemahkan) dan
terjadilah pasang terendah (rendah).Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan
air laut sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: untuk
kepentingan penelitian, usaha pertambakan, kepentingan militer misalnya untuk
mengatur pendaratan pasukan katak, sumber energi listrik, usaha pertanian lahan
pasang surut.
4. Pemanfaatan Gerakan Air Laut dalam Kehidupan
Jika Anda sedang di tepi pantai atau sedang berlayar, amatilah air
laut, di sana Anda akan melihat bahwa air laut tidaklah diam. Banyak hal yang
mempengaruhi gerakan air laut, salah satu di antaranya yang paling penting
adalah gerakan angin. Air akan bergerak sesuai arah angin. Gerakan air laut
sebenarnya salah satu anugerah yang dapat kita manfaatkan. Dalam kehidupan kita
gerakan air laut antara lain dapat dimanfaatkan untuk keperluan pelayaran,
perikanan, energi (pembangkit tenaga listrik), pertanian laut dan pariwisata.
c. Pelayaran Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam bidang
pelayaran terutama kapal/perahu yang menggunakan layar. Kapal besar
sekalipun pada prinsipnya dalam perjalanan pelayarannya tidak mau
berbenturan dengan ombak maupun arus sehingga informasi tentang gerakan
air laut sangat diperlukan.
d. Perikanan Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton (fitoplankton).
Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya di situ banyak berkumpul
ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan, informasi tentang gerakan air
laut dapat dimanfaatkan untuk mendetek si tempat-tempat berkumpulnya
berbagai jenis ikan.
e. Energi (pembangkit tenaga listrik) Belanda dan Perancis merupakan contoh negara
yang telah memanfaatkan gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu
sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan di Indonesia hal ini masih
dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
bekerja sama dengan pemerintah Belanda kini sedang melakukan uji coba
membangun proyek pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan gerakan
air laut di selat Bali.
f. Pertanian Laut Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi para petani
yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh para petani yang
melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti budidaya rumput laut,
budidaya kerang, mutiara dan lainlain), kalau tidak memperhitungkan
gerakan air laut, maka hasil pertaniannya akan hanyut terbawa oleh air
laut sehingga mengalami gagal panen.
g. Pariwisata Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan lain-lain
yang banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut sangat diminati oleh
para wisatawan. Olahraga selancar angin misal nya, memerlukan tempat
yang gelombangnya besar.
5. Mineral Perairan Laut dan Pemanfaatannya
Banyak mineral yang terdapat di perairan laut yang dapat kita
manfaatkan misalnya garam, kapur minyak bumi, fosfat, kalsium karbonat dan
lain-lain.
a. Garam Sebagaimana kita ketahui garam merupakan salah satu mineral yang sangat
di butuh kan oleh tubuh kita. Pengambilan garam dilakukan dengan cara
mengeringkan air laut.
b. Minyak bumi Selain di darat, minyak bumi juga ditemukan di dasar laut, misalnya
ladang minyak di celah Timor, laut Natuna, laut Cina Selatan dan
lain-lain.
c. Kapur atau Gamping Batu kapur banyak kita temukan tersebar di dasar laut dangkal. Batu
kapur merupakan bahan baku dalam industri semen, alat tulis, gula, gelas
dan lain-lain. Selain itu batu kapur juga diperlukan sebagai bahan
bangunan.
d. Fosfat Binatang-binatang laut seperti ikan, udang, algae, teripang, kerang,
mutiara dan lain -lain yang hidup di terumbu-terumbu karang secara alami
akan mengalami siklus biologi. Sisa-sisa kehidupan dari hasil siklus
tersebut merupakan bahan fosfat yang sangat diperlukan sebagai bahan
dasar industri pupuk.
e. Kalsium karbonat Kalsium karbonat diperlukan sebagai bahan pembuatan potas. Kalsium
karbonat diperoleh dari rumput laut
PERAIRAN LAUT (ORGANISME LAUT, PEMANFAATAN PERAIRAN LAUT, PEMBAGIAN
WILAYAH PERAIRAN LAUT DI INDONESIA DAN PERMASALAHAN PEMANFAATAN LAUT)
Setelah mempelajari uraian materi dalam kegiatan ini serta mengerjakan
tugastugas
yang terdapat di dalamnya diharapkan Anda dapat:
- mengelompokkan organisme laut dan pemanfaatannya;
- menyebutkan pemanfaatan perairan air laut dalam kehidupan;
- menjelaskan pembagian wilayah perairan laut di Indonesia; dan
- menjelaskan permasalahan dalam pemanfaatan laut.
1. Organisme Laut dan Pemanfaatannya
Anda tentu masih ingat, pada kegiatan sebelumnya Anda telah mempelajari
berbagai mineral perairan laut dan manfaatnya, Organisme laut dan
pemanfaatannya. Banyak organisme yang terdapat di laut, namun pada kegiatan ini
kita batasi untuk mengupas organisme laut jenis Plankton, Nekton dan Bentos.
a. Plankton
Plankton terdiri dari dua jenis yaitu fitoplankton (golongan
tumbuh-tumbuhan) dan zooplankton (golongan hewan).
1) Fitoplankton, adalah tumbuh-tumbuhan air yang berukuran kecil, ia
melayanglayang di air dan merupakan organisme laut yang menjadi makanan utama
bagi ikan-ikan laut berukuran sedang dan kecil. Ia mampu memproduksi makanannya
sendiri melalui proses fotosintesis. Contoh plankton ini yaitu Alga merah
banyak terdapat di Laut Merah, Alga biru banyak terdapat di Laut Tropik,
Dinophysis, Navicula dan lain-lain.
2) Zooplankton, adalah sebuah koloni (kelompok) yang terdiri dari
berbagai-jenis hewan kecil yang sangat banyak jumlahnya. Contoh zooplankton
misalnya Copepoda, Tomopteris, Arrow Wori, Jelly Fish (ubur-ubur) dan Crustace.
Di samping menjadi makanan utama ikan, tumpukan bangkai plankton di laut
dangkal juga merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas
dan minyak bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan
bahkan jutaan tahun.
b. Nekton
Nekton adalah hewan-hewan laut yang dapat bergerak sendiri ke sana ke
mari seperti ikan-ikan laut, reptil laut, mamalia laut, cumi-cumi dan
lain-lain. Nekton merupakan organisme laut yang sangat bermanfaat bagi manusia
terutama untuk perbaikan gizi dan peningkatan ekonomi. Tumpukan bangkai nekton
merupakan bahan dasar bagi terbentuknya mineral laut seperti gas dan minyak
bumi setelah mengalami proses panjang dalam jangka waktu ribuan bahkan jutaan
tahun.
c. Bentos
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar laut baik yang menempel
pada pasir maupun lumpur. Beberapa contoh bentos antara lain kerang, bulu babi,
bintang laut,cambuk laut, terumbu karang dan lain-lain. Tubuh bentos banyak
mengandung mineral kapur. Batu-batu karang yang biasa kita lihat di pantai
merupakan sisa-sisa rumah atau kerangka bentos. Jika timbunannya
sangat banyak rumah-rumah binatang karang ini akan membentuk Gosong
Karang, yaitu dataran di pantai yang terdiri dari batu karang. Selain Gosong
Karang ada juga Atol, yaitu pulau karang yang berbentuk cincin atau bulan
sabit. Batu-batu karang yang dihasilkan oleh bentos dapat dimanfaatkan untuk
keperluan penelitian, rekreasi, sebagai bahan bangunan dan lain-lain. Sedangkan
zat kimia yang terkandung dalam tubuh bentos bisa dimanfaatkan sebagai bahan
untuk permbuatan obat dan kosmetika.
2. Pemanfaatan Perairan Laut dalam Kehidupan
Sebagaimana perairan darat, perairan laut juga sangat bermanfaat bagi
kehidupan kita. Secara umum perairan laut dapat dimanfaatkan sebagai: sarana
transportasi, usaha perikanan, usaha pertambangan, sumber bahan baku
obat-obatan dan kosmetika, sumber energi, rekreasi serta pendidikan dan
penelitian.
a. Sarana transportasi Pemanfaatan perairan laut sebagai sarana transportasi sudah dikenal
sejak jaman nenek moyang dulu. Mereka memanfaatkan sarana transportasi laut
untuk kepentingan pindah tempat (mencari tempat tinggal baru), ekonomi dan
lain-lain.
b. Usaha perikanan Laut memiliki banyak jenis ikan dalam jumlah yang banyak pula. Oleh
karena itu jika potensi ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dapat
meningkatkan kualitas gizi serta perbaikan ekonomi.
c. Usaha pertambangan Sebagaimana telah disebutkan, bahwa di dasar laut tersimpan mineral
tambang yang berupa gas dan minyak bumi. Oleh karena itu dapat dimanfaatkan
sebagai usaha pertambangan.
d. Usaha budi daya rumput laut Perairan laut terutama di laut dangkal merupakan tempat yang sangat
bagus untuk usaha budi daya rumput laut. Selain sebagai sumber bahan makanan
dan minuman, unsur kimia yang ter dapat di dalam rumput laut dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku pembuatan obat dan kosmetika.
e. Sumber bahan baku obat-obatan dan kosmetika Berbagai unsur kimia terdapat dalam tubuh biota
laut seperti zooplankton, nekton, rumput laut dan lain-lain dapat dimanfaatkan
sebagai bahan baku dalam pembuatan obat dan kosmetika.
f. Sumber Energi Perbedaan suhu air laut, gelombang pasang surut dan angin di atas laut
mempunyai potensi jika dimanfaatkan sebagai sumber energi.
g. Rekreasi Perairan laut rata-rata pemandangannya indah terutama di daerah pantai.
Namun tidak jarang kita temukan pemandangan indah yang terdapat di bawah laut,
oleh karena itu sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi.
h. Pendidikan dan Penelitian Bagi para mahasiswa, ilmuwan serta peminat kelautan lainnya, laut
merupakan laboratorium yang dapat dijadikan sarana untuk melakukan pendidikan
dan penelitian di bidang ilmu kelautan (Oceanografi).
3. Pembagian wilayah perairan laut di Indonesia
Ada tiga hal yang akan dikupas dalam masalah ini yaitu Batas Laut
Nusantara, Batas Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusive (ZEE). Indonesia
disebut negara maritim, maksudnya Indonesia sebagai negara kepulauan yang
sebagian besar wilayahnya terdiri atas laut. Dengan demikian secara
administratif kita memiliki kekhasan dalam hal batas-batas wilayah negara. Hal
ini berbeda dengan negaranegara yang terletak di daratan yang hanya memiliki
satu jenis batas negara yaitu batas teritorial yang langsung berbatasan dengan negara
lain di sekitarnya.Tentang batas perairan suatu negara telah disepakati oleh
negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sesuai
dengan hasil Konferensi Hukum Laut Internasional yang telah disepakati,
Indonesia memiliki tiga batas wilayah laut yaitu Batas Laut Teritorial, Batas
Landas Kontinen dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
a. Batas Laut TeritorialLaut Nusantara merupakan laut yang berada di antara pulau-pulau yang
dibatasi oleh garis dasar pulau tersebut. Sedangkan Batas Laut Teritorial
merupakan batas kedaulatan penuh negara Indonesia artinya negara-negara lain
tidak diperbolehkan memasuki wilayah ini tanpa izin negara kita. Namun demikian
Indonesia juga menyediakan jalur pelayaran sebagai prasarana lalu lintas damai.
Di jalur ini Indonesia mempunyai hak penuh untuk memanfaatkan sumberdaya yang
terkandung di dalamnya. Batas Laut Teritorial ini ditarik sejauh 12 mil laut
dari garis pantai yang terjauh menjorok ke laut (1 mil laut = 1,852 km).
Penentuan titik pantai yang dijadikan dasar untuk melakukan pengukuran adalah
dengan mencari garis pantai yang paling jauh menjorok ke laut. Setelah ketemu
kemudian pada garis itu dicari rata-rata pada saat air pasang dengan saat air
surut. Garis ini disebut garis dasar. Dari garis dasar inilah kemudian diukur
sejauh 12 mil ke laut untuk menentukan Batas Laut Teritorial.
b. Batas Landas KontinenLandas Kontinen (Continental Shelf) adalah bagian dari benua yang
terendam oleh air laut. Untuk menentukan apakah dasar laut merupakan kelanjutan
dari suatu benua, biasanya dilihat dari struktur batuan pembentuknya (kondisi
geologi). Yang paling mudah diamati, landas kontinen memiliki kedalaman tidak
boleh lebih dari 150 meter. Sedangkan Batas Landas Kontinen merupakan batas
dasar laut yang sumberdaya alamnya dapat dikelola oleh negara yang
bersangkutan. Batas Landas Kontinen diukur dari garis dasar ke arah luar paling
jauh 200 mil laut. Jika terdapat 2 negara yang berdampingan dalam satu landas
kontinen dengan jarak yang kurang dari 200 mil, maka untuk menentukan
batas landas kontinen bagi kedua negara tersebut dilakukan dengan cara membagi
dua wilayah tersebut yang sama jauhnya dari garis pantai masing-masing. Negara
kita terletak pada 2 landas kontinen (landas kontinen Asia di bagian barat dan
landas kontinen Australia di bagian timur), maka baik batas Indonesia dengan
Malaysia dan Thailand (di bagian barat) serta Indonesia dengan Australia
(di bagian timur) ke duanya menggunakan Batas Landas Kontinen. Batas Landas
Kontinen Indonesia dengan Malaysia dan Thailand di selat Malaka, Batas Landas
Kontinen Indonesia dengan Australia di selat Arafuru. Indonesia memiliki hak
penuh untuk mengelola sumber alam yang terkandung di dasar laut yang masih
dalam wilayah Batas Landas Kontinen dengan tetap menghormati dan tanpa
mengganggu jalur lalu lintas pelayaran damai. Hal lain yang perlu diindahkan
dandilindungi adalah kepentingan-kepentingan yang menyangkut masalah:
pertahanan keamanan, perhubungan, telekomunikasi dan transmisi listrik bawah
laut, perikanan, penelitian ilmiah dan cagar alam.
c. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) adalah daerah-daerah yang berbatasan
dengan laut bebas seperti sebelah selatan pulau Jawa dan sebelah barat pulau
Sumatera yang berbatasan dengan Samudera Hindia atau Maluku Utara yang
berbatasan dengan Samudera Pasifik. ZEE diukur sejauh 200 mil laut dari garis
pantai yang paling jauh menjorok ke laut (garis dasar). Di wilayah ini
Indonesia memiliki hak dan kesempatan yang pertama untuk mengelola sumber daya
alam yang terdapat di dalamnya dengan tanpa mengganggu jalur lalu lintas damai
yang terdapat di wilayah tersebut. Di luar ZEE adalah laut bebas yang siapapun
boleh memanfaatkannya sepanjang ia mampu.
4. Berbagai Permasalahan yang Dihadapi dalam Memanfaatkan Perairan Laut
Ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pemanfaatan perairan
laut. Di antara berbagai permasalahan tersebut antara lain: masih terbatasnya
sarana pelayaran, potensi laut yang belum dikelola secara maksimal serta sarana
perikanan laut yang umumnya masih sederhana.
a. Masih terbatasnya sarana pelayaran Sebagaimana telah kita ketahui negara kita
merupakan negara kepulauan yang terdiri dari hampir 17.000 pulau besar dan
kecil serta sebagian besar wilayahnya terdiri dari wilayah perairan. Dengan demikian
diperlukan sarana pelayaran yang mencukupi untuk menghubungkan satu pulau
dengan pulau lainnya agar potensi lautnya dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Namun pada kenyataannya sarana tersebut masih terbatas (baik sarana yang
dimiliki PT. Pelni maupun pengusaha lainnya) sehingga hal ini merupakan kendala
(masalah).
b. Potensi laut belum dimanfaatkan secara maksimal Terbatasnya sarana pelayaran yang ada serta
fasilitas-fasilitas pendukung yang diperlukan, menyebabkan potensi laut yang
ada di tanah air belum dapat dimanfaatkan secara maksimal. Padahal laut kita
memiliki potensi yang sangat besar, baik potensi yang berupa ikan, bahan
tambang maupun mineral lainnya. Keterbatasan lainnya dalam bentuk kemampuan dan
keterampilan Sumber Daya Manusianya (SDM). Sebagai contoh akibat permasalahan
SDM potensi laut kita yang berupa ikan banyak dicuri oleh kapal-kapal nelayan
asing. Dalam operasinya kapal mereka berbendera Indonesia dengan menggunakan
Surat Ijin Penangkapan Ikan Aspal (Asli tapi Palsu).
c. Sarana perikanan laut yang umumnya masih sederhana Sarana perikanan laut (baik yang berupa sarana
penangkapan, pengolahan serta penyimpanan) kebanyakan masih sederhana.
Kapal-kapal penangkap ikan yang dilengkapi dengan sarana modern jumlahnya masih
sangat terbatas, hal ini tidak sesuai dengan potensi laut yang kita miliki.
Kapal penangkap ikan yang modern telah dilengkapi dengan radar sebagai sarana
untuk ber hubungan dengan satelit maritim guna mendeteksi tempat-tempat
berkumpulnya ikan. Selain itu di dalam kapal jenis ini juga dilengkapi sarana
modern guna mengolah dan menyimpan hasil tangkapan. Dengan demikian
hasil tangkapan siap dipasarkan, atau bahkan kapal dapat langsung berlayar
menuju negara tempat tujuan ekspor.